Kamis, 20 Juli 2017

BULAN SABIT DAN SWASTIKA


Penulis                   Nino Oktorino
Judul                      Bulan Sabit dan Swastika 
Subjudul                Kisah Legiun Muslim Soviet Hitler
Penerbit                 Elex Media Komputindo
Ukuran                   19 x 23 cm
Halaman                172
ISBN/EAN             9786020412313  

Dalam historiografi Soviet dan kemudian historiografi Rusia, Perang Dunia II disebut sebagai Velikaya Otechestvennaya Voina (Perang Patriotik Besar). Hingga titik tertentu, perang tersebut dikatakan telah memperkuat persatuan antara bangsa Soviet dan rezim Stalin sesudahnya. Namun, di sisi lain, rezim Komunis juga menyaksikan oposisi di dalam dan di luar negeri selama tahun-tahun peperangan itu, yang tidak tampak sebelum dan setelah Perang Dunia II. Sebagian dari oposisi tersebut muncul akibat dari kebijakan sewenangwenang rezim Stalin. Sebagian lagi merupakan perlawanan lanjutan dari pihak-pihak yang tidak puas dengan hasil akhir Perang Saudara Rusia (1917–1923), yang telah mendirikan berbagai kelompok oposisi di pengasingan di kota-kota Eropa seperti Warsawa, Berlin, Paris dan Ankara. Kubu oposisi ini memperoleh momentumnya ketika Hitler menyerbu Uni Soviet pada tanggal 22 Juni 1941. 

Tanpa menyadari tujuan kolonial Hitler di Timur, jutaan warga Soviet menyambut baik propaganda Jerman yang menjanjikan kepada mereka pembebasan dari Stalinisme. Bahkan, lebih dari satu juta orang dari warga Soviet kemudian bertugas dalam Wehrmacht. Di antara mereka terdapat sekitar 400.000 orang Muslim Soviet.

Namun, saat Nazi memutuskan untuk merekrut para tawanan Soviet, para tawanan Muslim menyediakan basis perekrutan terbesar bagi unit-unit pekerja dan tempur ”pribumi”, termasuk barisan Ostlegion (Legiun Timur, unit-unit yang direkrut dari minoritas non-Slavia). Ketika Hitler kemudian memainkan kartu pan-Turan dan pan-Islam, kaum Muslim Soviet di Krim dan Kaukasus Utara memberikan sambutan hangat dan menyediakan ribuan pemudanya untuk bertugas dalam unit-unit keamanan Reich Ketiga dan melakukan ”tugas-tugas kotor” Nazi seperti memburu kaum partisan, melakukan ekspedisi penghukuman serta terlibat dalam aksi genosida terhadap kaum Yahudi dan Jipsi Soviet. Mereka juga dijadikan tenaga bantu militer bagi pasukan Jerman di garis depan.

Inilah kisah mereka ....
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar